Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ir. Suparwoko Adisoemarto, MM berharap kekurangan sapi pada provinsi lain di Indonesia jangan ditutupi dengan cara impor, namun tetap diambil dari dalam negeri sendiri, bila perlu dari Jawa Timur.
“Jawa Timur merupakan lumbung sapi,” kata Suparwoko. Harga sapi impor yang mahal dibandingkan dengan sapi lokal dan kualitas sapi lokal yang tidak kalah bersaing membuatnya optimis bahwa sapi lokal mampu bersaing dengan sapi impor. “Saya yakin 90 persen lebih, sapi lokal mampu bersaing,” tukasnya.
Kasubdit Ternak Potong Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia, Ir. Wignyo Sadwoko MM, juga mengatakan Jawa Timur merupakan lumbung sapi nasional. “Jawa Timur merupakan salah satu penopang utama di dalam pengembangan program swasembada daging sapi, karena Jawa Timur adalah merupakan lumbung sapi-sapi kita. Dari hasil pelaksanaan sensus bulan Juni yang lalu, secara nasional kita sudah mempunyai sapi 14,8 juta. Dan 4,8 jutanya itu ada di Jawa Timur. Tentunya ini sumbangan yang sangat berarti untuk program swasembada daging kita. Dan Madura, dari 4,8 juta sapi di Jawa Timur itu, Madura menyumbang kurang lebih hampir 25 persen atau 800 ribu lebih populasi sapi di Pulau Madura,” paparnya.
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN KOMENTAR