SUKOHARJO - Dalam mendukung swasembada pangan, perlu adanya koordinasi bersama antar para stakeholder pertanian agar terdapat sinergitas bersama. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dalam sambutannya usai menandatangani nota kesepahaman dengan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM), Dwikorita Karnawati, di Desa Dalangan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, Selasa (27/1).
"Kami sudah bekerja sama dengan enam universitas. Semuanya untuk mendukung swasembada pangan," ujar Mentan
Kerjasama tersebut diantaranya terkait penelitian, pengkajian dan pengembangan untuk provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta serta kegiatan demonstrasi farm (defarm) dengan tujuan pencapaian swasembada pangan.
Mentan menjelaskan bahwa tidak ada egoisme sektoral sehingga semuanya turut berpartisipasi mencapai target tersebut. Oleh karena itu, Mentan meminta awak media untuk tidak terlalu fokus pada keterlibatan Bintara Pembina Desa (Babinsa), karena itu hanya sebagian kecil kelompok yang dikerahkan untuk mendukung swasembada pangan. Mentan menyebutkan keterlibatan KTNA, peneliti, mahasiswa, penyuluh, kepala desa, bupati, polisi dan unsur lainnya pun berkontribusi dalam mendukung swasembada pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan kembali mengingatkan bahwa bantuan yang diberikan di Kabupaten Sukoharjo diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi pangan di daerah tersebut.
"Kalau produksi naik 20 - 30 %, bantuan akan ditambah," ujar Mentan.
Pada lokasi yang berbeda, Mentan juga meninjau pembangunan irigasi tersier di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Mentan meminta kualitas bangunan irigasi dioptimalkan agar bisa bertahan hingga 10 tahun.
Sumber: http://www.pertanian.go.id/ap_posts/detil/228/2015/01/27/21/11/17/Bahu%20Membahu%20untuk%20Swasembada%20Pangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN KOMENTAR