Jakarta - Langkah pemerintah Indonesia mengurangi impor buah-buahan dan daging sapi diprotes keras oleh pemerintah AS. Soal buah, pihak AS sudah mengajukan protes ke badan perdagangan dunia (World Trade Organization/WTO).
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ketika ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/3/2013).
"Sudah masuk di Jenewa di WTO. Konsultasinya masih berlangsung, dan akan terus berlangsung sampai minggu kedua atau ketiga Maret. Nanti keputusan akan keluar di situ," jelas Gita.
Sementara soal pengurangan impor daging, pihak AS memang belum mengeluarkan protes resmi ke WTO. Namun, ujar Gita, pihak AS ingin Indonesia membuka keran impor daging dari Negeri Paman Sam tersebut.
"Selama ini kita hanya bisa impor dari beberapa negara di luar AS," ujar Gita.
Pada 2013, dari kuota impor 80.000 ton sapi bakalan dan daging sapi beku, 60% untuk kebutuhan sapi bakalan dan 40% untuk daging. Komposisi daging impor tahun 2013 dari total kebutuhan daging nasional sebesar 15%. Indonesia hanya mengimpor daging dan sapi dari Australia dan Selandia Baru.
Para peternak di AS memang kesal dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mengurangi impor daging, dan mereka menyebutkan tindakan Indonesia sebagai 'knee-jerk political action.' Karena para peternak di AS ini memang cukup bergantung kepada pasar ekspor.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian juga tak mengeluarkan enam Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) produk buah untuk periode Januari hingga Juni 2013. Enam jenis buah yang dilarang masuk ke Indonesia yakni durian, nanas, melon, pisang, mangga dan pepaya.
Selain itu 4 jenis produk sayuran dan 3 produk bunga, sehingga totalnya yang dilarang masuk Indonesia hingga 6 bulan hingga Juni 2013, setidaknya ada 13 produk hortikultura.
Berikut ini 13 produk hortikultura yang dilarang masuk sementara:
- Kentang
- Kubis
- Wortel
- Cabai,
- Nanas
- Melon
- Pisang
- Mangga
- Pepaya
- Durian
- Krisan
- Anggrek
- Heliconia
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN KOMENTAR