Sabtu, 23 Maret 2013
Kamis, 14 Maret 2013
Senin, 11 Maret 2013
Tiba di PPMKP
Rabu, 06 Maret 2013
PESERTA BIMTEK IB ANGKATAN 2
Selasa, 05 Maret 2013
Sanitasi Kandang - BPTU DALAM GAMBAR
Salah satu
upaya penjagaan kesehatan ternak adalah dengan melakukan rutinitas. Petugas kandang sapi BPTU Sembawa tampak asyik membersihkan kandang yang ia kelola.
Senin, 04 Maret 2013
Evaluasi BIMTEK Angkatan Pertama
Sabtu, 02 Maret 2013
183 Ton Anggur, Pir dan Wortel Impor Ilegal Asal China Dimusnahkan
Jakarta - Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
Kementerian Pertanian (Kementan) memusnahkan 183 ton produk
hortikultura (sayur dan buah) impor ilegal asal China. Kegiatan
pemusnahan berlangsung di pabrik Pengolah Limbah Wastek, Cilegon hari
ini (1/3/2013)
Demikian keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Jumat (1/3/2013)
Produk ilegal ini merupakan hasil penangkapan Karantina Pertanian dan Bea Cukai Tanjung Priok pada bulan September 2012 lalu.
Alasan produk impor ini dimusnahkan karena dimasukkan secara ilegal yakni melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/OT.140/6/2012 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah Segar dan Sayuran Buah Segar Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/OT.140/6/2012 diatur bahwa pelabuhan Tanjung Priok tidak ditetapkan sebagai tempat pemasukan bagi buah dan sayuran buah segar, kecuali untuk pemasukan buah segar dan sayuran buah segar yang berasal dari negara yang telah diakui sistem keamanan pangan segar asal tumbuhan atau berasal dari area bebas OPTK di negara asal, dalam hal ini China tak termasuk.
Selain itu juga ada upaya manipulasi dokumen impor yakni tertulis berupa wortel namun setelah diperiksa oleh petugas karantina pertanian kontainer tersebut terdapat pula buah anggur dan pir.
Pemasukan sayur dan buah ini dilakukan oleh 3 perusahaan yang berbeda, yaitu PT Lancar maju Sejahtera (9 Kontainer), PT Jakamarintama (3 kontainer), PT. Karya Utama Persada Bersama (1 kontainer). Adapun produk hortikultura ilegal tersebut masing-masing adalah buah anggur sebanyak 117.192 kg, pir 38.155 kg dan wortel sebanyak 27.140 kg
Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan dan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok memimpin langsung tindakan karantina pertanian berupa pemusnahan ini serta disaksikan oleh pemilik dan seluruh wakil intansi terkait.
"Pemusnahan menggunakan metode pembakaran dengan suhu tinggi karena dianggap cukup efektif dan efisien untuk memusnahkan media pembawa dalam jumlah besar serta dapat dipastikan OPTK (organisme pengganggu tanaman karantina) yang terbawa oleh media tersebut mati karena terkena suhu panas tinggi," jelas pihak Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
detik finance
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Demikian keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Jumat (1/3/2013)
Produk ilegal ini merupakan hasil penangkapan Karantina Pertanian dan Bea Cukai Tanjung Priok pada bulan September 2012 lalu.
Alasan produk impor ini dimusnahkan karena dimasukkan secara ilegal yakni melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/OT.140/6/2012 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah Segar dan Sayuran Buah Segar Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/OT.140/6/2012 diatur bahwa pelabuhan Tanjung Priok tidak ditetapkan sebagai tempat pemasukan bagi buah dan sayuran buah segar, kecuali untuk pemasukan buah segar dan sayuran buah segar yang berasal dari negara yang telah diakui sistem keamanan pangan segar asal tumbuhan atau berasal dari area bebas OPTK di negara asal, dalam hal ini China tak termasuk.
Selain itu juga ada upaya manipulasi dokumen impor yakni tertulis berupa wortel namun setelah diperiksa oleh petugas karantina pertanian kontainer tersebut terdapat pula buah anggur dan pir.
Pemasukan sayur dan buah ini dilakukan oleh 3 perusahaan yang berbeda, yaitu PT Lancar maju Sejahtera (9 Kontainer), PT Jakamarintama (3 kontainer), PT. Karya Utama Persada Bersama (1 kontainer). Adapun produk hortikultura ilegal tersebut masing-masing adalah buah anggur sebanyak 117.192 kg, pir 38.155 kg dan wortel sebanyak 27.140 kg
Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan dan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok memimpin langsung tindakan karantina pertanian berupa pemusnahan ini serta disaksikan oleh pemilik dan seluruh wakil intansi terkait.
"Pemusnahan menggunakan metode pembakaran dengan suhu tinggi karena dianggap cukup efektif dan efisien untuk memusnahkan media pembawa dalam jumlah besar serta dapat dipastikan OPTK (organisme pengganggu tanaman karantina) yang terbawa oleh media tersebut mati karena terkena suhu panas tinggi," jelas pihak Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
detik finance
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Kurangi Impor Buah dan Daging, RI Diprotes AS
Jakarta - Langkah pemerintah Indonesia mengurangi impor buah-buahan dan daging sapi diprotes keras oleh pemerintah AS. Soal buah, pihak AS sudah mengajukan protes ke badan perdagangan dunia (World Trade Organization/WTO).
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ketika ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/3/2013).
"Sudah masuk di Jenewa di WTO. Konsultasinya masih berlangsung, dan akan terus berlangsung sampai minggu kedua atau ketiga Maret. Nanti keputusan akan keluar di situ," jelas Gita.
Sementara soal pengurangan impor daging, pihak AS memang belum mengeluarkan protes resmi ke WTO. Namun, ujar Gita, pihak AS ingin Indonesia membuka keran impor daging dari Negeri Paman Sam tersebut.
"Selama ini kita hanya bisa impor dari beberapa negara di luar AS," ujar Gita.
Pada 2013, dari kuota impor 80.000 ton sapi bakalan dan daging sapi beku, 60% untuk kebutuhan sapi bakalan dan 40% untuk daging. Komposisi daging impor tahun 2013 dari total kebutuhan daging nasional sebesar 15%. Indonesia hanya mengimpor daging dan sapi dari Australia dan Selandia Baru.
Para peternak di AS memang kesal dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mengurangi impor daging, dan mereka menyebutkan tindakan Indonesia sebagai 'knee-jerk political action.' Karena para peternak di AS ini memang cukup bergantung kepada pasar ekspor.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian juga tak mengeluarkan enam Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) produk buah untuk periode Januari hingga Juni 2013. Enam jenis buah yang dilarang masuk ke Indonesia yakni durian, nanas, melon, pisang, mangga dan pepaya.
Selain itu 4 jenis produk sayuran dan 3 produk bunga, sehingga totalnya yang dilarang masuk Indonesia hingga 6 bulan hingga Juni 2013, setidaknya ada 13 produk hortikultura.
Berikut ini 13 produk hortikultura yang dilarang masuk sementara:
- Kentang
- Kubis
- Wortel
- Cabai,
- Nanas
- Melon
- Pisang
- Mangga
- Pepaya
- Durian
- Krisan
- Anggrek
- Heliconia
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Rencana KAI angkut sapi
Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini sedang mematangkan rencana membawa daging sapi beku menggunakan kereta. Produk olahan sapi itu akan diangkut menggunakan kereta khusus dari sentra-sentra penghasil sapi di Jawa Timur dan Jawa Tengah ke DKI Jakarta.
Hal ini dilakukan agar distribusi daging sapi klasifikasi prime atau kualitas nomor satu bisa cepat sampai di pusat kebutuhan tertinggi yakni DKI. Namun, sebelum diangkut, sapi terlebih dahulu dipotong di rumah potong hewan langsung di sentra penghasil kemudian baru diangkut menggunakan kereta.
"Sapi dari mana-mana (sentra), ada titik-titiknya dari Jateng dimana dan Jatim di mana untuk dikirim ke Jakarta," tutur Kepala Humas KAI, Mateta Rijalulhaq kepada detikFinance, Sabtu (2/3/2013).
Mateta menjelaskan, proses pengangkutan daging menggunakan kereta khusus ini, sekarang masih dalam tahap pematangan konsep bersama Kementerian Pertanian (Kementan). Mateta juga belum berani menyebut besaran tarif dan kapasitas daya angkut kereta karena masih dalam tahap pengkajian sebelum resmi diterapkan.
"Baru sebatas pembahasan dulu. Terakhir itu sapi yang sudah dipotong dan sudah bersih yang diangkut (daging)," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Mateta menegaskan kereta atau gerbong khusus angkutan daging ini, tidak akan dicampur dengan angkutan penumpang.
"Sekarang enggak ada lagi campuran. Ini kereta khusus mengangkut daging. Jadi gerbong khusus dengan pendingin," cetusnya.
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Atur Importasi Hortikultura, Pemerintah Berkomitmen Lindungi Petani
Tegal - Pemerintah berkomitmen
untuk terus melindungi kepentingan petani hortikultura, salah satunya dengan menerapkan kebijakan
aturan importasi produk hortikultura dengan baik. Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) saat menjawab pertanyaan para petani, peternak dan masyarakat pada acara temu wicara
di lereng Gunung Slamet, Desa Batumirah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal pada Kamis
(21/2/2013).
Pada
kesempatan tersebut, Abdul Jafar Setiawan, salah satu petani hortikultura di Jawa tengah mengeluhkan
impor sayuran yang kurang terkendali, sehingga memukul petani sayur di dalam negeri. “Hal ini karena
harga jual sayur impor di pasar dalam negeri lebih murah ketimbang harga jual sayuran produksi
petani lokal,” katanya.
Menjawab hal tersebut, SBY menyatakan
bahwa pemerintah telah berupaya membuat kebijakan yang tepat dengan memperhatikan kesejahteraan
petani dan kebutuhan konsumen dalam negeri.
"Kalau kita sama sekali melarang masuknya barang dan jasa, kita juga
dilarang negara lain hingga tidak bisa mengekspor. Yang penting kebijakan ekspor impor ini harus
tepat. jangan ceroboh dan gegabah, jangan sampai petani tercekik oleh kebijakan itu,"
katanya.
Pada
kesempatan tersebut, SBY juga mengharapkan agar petani hortikultura tetap semangat untuk
meningkatkan kualitas produk dan produktivitas sayur dan buah dalam negeri. Pasalnya, SBY melihat,
peluang ekspor hortikultura masih terbuka luas terutama di Singapura. “Singapura ini paling dekat
dengan kita, karena itu peluang ekspor ke negeri ini sangat besar,” katanya.
Usai melakukan temu wicara,
SBY memberikan bantuan antara lain kepada Kelompok Tani Gemah Ripah sebesar Rp 100 juta, Kelompok
Tani Sikrama Rp 100 juta, Lembaga Masyarakat Daerah Hutan Rp 300 juta, dan Wisata Kesehatan Jamu Rp
150 juta. Kemudian kepada Puskesmas Adiwerna sebanyak Rp 150 juta, Madrasah Chairul Huda Rp100 juta,
SD Dukuh Benda Rp 100 juta, dan Kelompok Tani Ternak Sido Makmur Rp 100 juta.
Setelah itu, SBY beserta
Mentan melakukan panen wortel di lahan Gapoktan Budi Luhur, Desa Tuwel, dan meninjau peternakan sapi
Sido Makmur, di Desa Kedawung, Kecamatan Bojong, Tegal, Jawa Tengah.
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Penutupan Acara Bimtek IB Angkatan 1 di BPTU Sembawa
Posted on: 2 Maret 2013
(Photo by: Nurlena, Kontibutor: Firmansyah Budiyanto)
Akhirnya setelah mendapakan bimbingan teknis Inseminasi Buatan Sapi selama 2 minggu, Angkatan pertama Bimtek IB Sapi di BPTU Sembawa mengakhiri kegiatannya dengan penutupan acara hari ini. Selamat jalan pejuang peternakan. Semoga selamat sampai tujuan dan ilmunya dapat bermanfaat bagi masyarakat
(Photo by: Nurlena, Kontibutor: Firmansyah Budiyanto)
Kebijakan Perbibitan Dalam Mencapai PSDSK 2014
Jumat, 01 Maret 2013
Galeri Wajah Peserta BIMTEK
Galeri Wajah Peserta Bimbingan Teknis IB Tingkat Nasional 2013
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
BPTU Dalam Gambar: IB Ayam
Berikut adalah sebagian photo kegiatan IB Ayam dalam proses penggaluran ayam merawang di BPTU pada Tanggal 28 februari 2013
Picture By Nurlena (Infokom PPID) BPTU Sembawa
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Picture By Nurlena (Infokom PPID) BPTU Sembawa
Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"
Langganan:
Postingan (Atom)
Pembukaan Padang Penggembalaan(Lelang Ulang)
Informasi Lelang Kode Lelang 2903212 Nama Lelang Pembukaan Padang Penggembalaan (Lelang Ulang) Alasan Pembatalan tidak...
-
Firmansyah Budiyanto BPTU Sembawa Sumsel Anda mungkin pernah mendengar Kolin, apalagi jika Anda penikmat siaran televisi. Seri...
-
Jakarta – Untuk meminimalisir resiko masuk dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) eksotik yang kian meningkat sei...
-
Salah satu upaya penjagaan kesehatan ternak adalah dengan melakukan rutinitas. Petugas kandang sapi BPTU Sembawa tampak asyik membersihk...