Rabu, 27 Februari 2013

Pelatihan Inseminasi Buatan


BPTU Sapi Dwiguna dan Ayam Sembawa, sebagai salah satu UPT yang berfokus pada pengembangan ternak, salah satunya Sapi Brahman, mengadakan bimbingan teknis Inseminasi buatan (IB) sapi. Kegiatan yang mengusung tema “Dengan kegiatan bimbingan teknis pelatihan IB, kita tingkatkan profesionalisme petugas IB” ini akan diikuti 230 orang peserta yang dibagi menjadi 12 angkatan. Peserta tersebut berasal dari perwakilan dinas di N.A.D, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, dan Kaltim.

Maksud diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para petugas IB, meningkatkan tingkat kelahiran ternak sapi, dan meningkatkan kesehatan dan produksi ternak sapi. Adapun sasaran kegiatan ini adalah menjadikan petugas IB yang handal dan ahli, membantu masyarakat dalam pemeliharaan ternak sapi, dan mengoptimalkan keahlian yang dimiliki petugas IB dalam pengembangan sentra bibit ternak sapi.

Pelaksanaan pelatihan inseminasi buatan ini dilangsungkan dari bulan Februari hingga bulan Oktober 2013. Untuk angkatan pertama, sudah dilaksanakan pada bulan 18 Februari sampai dengan 2 Maret 2013. Semoga kegiatan yang bertujuan menunjang program pencapaian swasembada daging sapi dan kerbau 2014 ini dapat berlangsung lancar dan sukses

Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"

Ibu Ngatini; Penanggung Jawab Pemasaran



Ibu ngatini adalah penanggung jawab pemasaran di BPTU Sembawa

Lampung Tetap Sentra Ternak



BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Lampung tetap berupaya untuk mempertahankan status sebagai sentra ternak, terlepas akan dibangun atau tidaknya pelabuhan atau terminal khusus angkutan sapi.
"Jika pemerintah pusat akan menyiapkan itu, silakan saja. Tetapi, pemprov akan tetap berupaya membangun kemandirian. Predikat Lampung sebagai lumbung ternak harus tetap dipertahankan," ujar Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung Arinal Djunaedi, Kamis (7/2/2013).
Ia mengatakan itu menanggapi pernyataan Menteri Perhubungan EE Mangindaan yang akan membuat angkutan dan terminal atau pelabuhan khusus ternak sapi di Lampung dan Sumba. Infrastruktur itu akan dibangun terkait impor sapi bakalan dari Australia.
Lampung dan Sumba dipilih karena kedua daerah ini tercatat sebagai daerah pengangkut terbanyak sapi di Indonesia.
Arinal menambahkan, pihaknya belum mengetahui teknis pembangunan sarana transportasi dan terminal tersebut. Namun, jika betul diwujudkan, pihaknya sangat menyambut baik hal itu.
http://nasional.kompas.com/read/2013/02/07/20202889/Lampung.Tetap.Sentra.Ternak

Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"

Efisiensi Angkutan Ternak Masih Dikaji



JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan masih mengkaji ulang angkutan khusus ternak dari sentra produksi ternak ke ibukota provinsi yang membutuhkan. Salah satu yang dikaji adalah faktor efisiensi antara mengangkut ternak dalam kondisi hidup atau sudah dalam wujud daging potong.
"(Angkutan ternak) ini kan masih dilihat, kami tugasnya menyalurkan. Kami akan lihat efisiensinya seperti apa," kata Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby Mamahit, saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (21/2/2013). Jangan sampai juga, ujar dia, angkutan ternak disatukan dengan penumpang. Bila sampai hal itu terjadi, imbuh Bobby, yang terjadi adalah penumpang stres, demikian pula ternak yang diangkut.
Bobby mengatakan sentra hewan ternak khususnya sapi banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Karenanya, Pemerintah berniat membuat angkutan khusus ternak dari kawasan itu.
Menurut Bobby Pemerintah sudah melakukan studi banding ke Australia untuk melihat pendistribusian hewan ternak melalui kapal laut dari peternakan modern mereka. Harapannya, Indonesia bisa mencontoh praktik tersebut. "Tapi kita belum bisa seperti mereka, soalnya mereka peternakannya sudah modern," aku Bobby.
Sebagai gambaran, Bobby menuturkan angkutan darat ternak sapi di Australia sudah menggunakan truk khusus. Sebaliknya di Indonesia, hampir seluruh peternakan masih dikelola secara tradsional, termasuk distribusinya. "Yang dikirim pun cuma 5-10 ekor sapi saja," tambahnya.
Saat ini Pemerintah masih terus mengkaji beragam konsep terkait distribusi daging sapi. Kementerian Negara BUMN, misalnya, mengusulkan dibangunnya rumah potong hewan (RPH) di kawasan sentra produksi ternak, sehingga hewan ternak tak perlu diangkut ke daerah tujuan dalam kondisi hidup. Pengangkutan ternak selama ini dilakukan dalam kondisi hidup, dengan risiko hewan tersebut stres dan berat badannya menyusut.
"Makanya kami sedang lihat. Mana yang paling efisien. Mengangkut sapi bakalan atau sudah potongan," ujar Bobby. Meski demikian keputusan soal angkutan ternak lintas pulau ini diyakini bisa diambil pada tahun ini.
Bobby mengatakan tidak diperlukan banyak persyaratan untuk mewujudkan angkutan ternak. Bila keputusan akhirnya tetap mengangkut hewan hidup, dia menyebutkan kapal perintis berukuran kecil bisa dipakai. Selain aman bagi ternak, penggunaan kapal perintis kecil juga akan memisahkan angkutan ternak dengan penumpang.

http://nasional.kompas.com/read/2013/02/22/06231560/Efisiensi.Angkutan.Ternak.Masih.Dikaji

Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"

Mentan: Pejabat Baru Harus Bekerja Untuk Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Petani


(gambar dari detik.com)
 
Jakarta – “Sehubungan dengan etos kerja Kementerian Pertanian saat ini, saya meminta seluruhjajaran Kementerian Pertanian khususnya para pejabat baru melaksanakan Makna BekerjaKementan yakni mengabdi untuk kemandirian pangan dan kesejahteraan petani serta menjunjung tinggi nilai–nilai dasar  Kementerian Pertanian,” demikian dikatakan Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA saat melantik 23 pejabat struktural Eselon II Kementerian Pertanian di Jakarta (Selasa, 12/2/2013).
 
Mentan mengatakan, pelantikan kali ini memiliki catatan tersendiri, karena dilakukan 1,5 tahun menjelang berakhirnya masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II pada tahun 2014. “Masa orientasi tugas Saudara sangat singkat. Di sisi lain kita dihadapkan pada tantangan ke depan yang semakin berat untuk mencapai target tersebut, yang memerlukan peningkatan kinerja yang lebih tinggi,” katanya.
 
Untuk itu diperlukan sikap profesionalisme para pejabat baru sebagai bentuk janji pada tugas dan kewajiban yang diemban. ”Baru saja Saudara menandatangani Pakta Integritas yang merupakan janji yang kuat pada diri sendiri untuk bersikap profesional, disiplin, berlaku jujur, dan akuntable dalam melaksanakan fungsi tanggung jawab dan wewenang. Oleh karena itu saya berharap agar saudara memenuhi janji tersebut,” jelas Mentan.
 
Pada kesempatan tersebut, dijelaskan juga bahwa pelantikan pejabat struktural merupakan suatu peristiwa biasa dalam organisasi. Sebab sebagaimana diketahui, masa bhakti Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah ditetapkan dalam peraturan perundang –undangan yang mengatur batas usia pensiun (BUP) yakni 56 tahun, dan bagi pejabat struktural eselon II dapat diperpanjang setelah melalui proses di Badan Pertimbangan Jabatan dan kepangkatan (Baperjakat) dengan tetap mempertimbangakan kinerja dan kompetensi yang dimiliki.
 
”Harus kita pahami bersama, jabatan bukan merupakan hak, akan tetapi merupakan amanah dari Allah SWT. Sehingga harus selalu siap untuk dievaluasi dan siap untuk purnabhakti apabila telah memasuki batas pensiun,” kata Mentan.
 
Dilanjutkan Mentan, penggantian pejabat struktural juga mencerminkan adanyadinamika organisasi untuk menghadapi tantangan lingkungan strategis yang terus berubah dan tuntutan masyarakat yang terus meningkat. ”Kita tidak bisa hanya menjalani tugas jabatan dengan cara kerja biasa tetapiharus berprestasi mengingat tantangan ke depan kita akan menghadapi tahun – tahunyang cukup berat. Musuh utama ekonomi nasional kita adalah kekurangan pangan dan inflasi.Kita harus mengambil peran dan tanggung jawab terhadap ketahanan pangan kita,” katanya.
 


 sumber : http://www.deptan.go.id/news/detail.php?id=1086&awal=0&page=&kunci=

Motto BPTU Sembawa:"Bibit Unggul Peternak Makmur"

Selasa, 26 Februari 2013

Buku Harian Pegawai



Telah di bagikan buku harian pegawai kepada seluruh pegawai BPTU Sembawa, dengan adanya buku harian ini bisa memudahkan administrasi pegawai dalam membukukan kegiatan dan pembuatan laporan.

Konsolidasi Team PPID



PPID sebagai wadah pengelolaan informasi publik di BPTU sembawa nengadakan konsolidasi untuk mensolidkan tim demi meningkatkan pelayanan infirmasi di BPTU.

Kegiatan ini di laksanakan pada selasa 26 februari dan di pimpin langsung oleh pak Syahrul sebagai penanggung jawab PPID.

Pembukaan Padang Penggembalaan(Lelang Ulang)

Informasi Lelang Kode Lelang 2903212 Nama Lelang Pembukaan Padang Penggembalaan (Lelang Ulang) Alasan Pembatalan tidak...